Jakarta - Aparat gabungan Subdit Jatanras dan Polres
Jakarta Selatan menangkap 5 remaja terkait pengeroyokan terhadap Pebri
Fajar (14) di Jl Madrasah Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin.
Kelimanya masih diinterogasi polisi.
"Ada lima orang yang kita
tangkap dan saat ini masih didalami keterlibatannya masing-masing," kata
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Hermawan kepada detikcom,
Senin (19/11/2012).
Hermawan mengatakan, kelimanya dijerat dengan
pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan orang
lain meninggal dunia.
Dari kelima tersangka, polisi menyita sejumlah senjata tajam seperti kelewang, parang, samurai dan lain-lain.
Lanjutnya,
motif pembacokan dilakukan para pelaku lantaran dendam. Namun, dendam
atas apa, Hermawan belum bisa menjelaskan lebih detil.
"Mereka kan cuma beda gang. Selengkapnya nanti, karena tersangka masih diperiksa," kata Hermawan.
Diberitakan
sebelumnya, Pebri tewas dengan luka bacokan setelah sekelompok orang
yang menggunakan sedikitnya 10 motor mengeroyoknya saat melintas di
Jalan Madrasah Raya, Cilandak, Jaksel, Minggu (18/11/2012) subuh
kemarin.
(mei/ndr)
Minggu, 18 November 2012
Survei: Orangtua Tak Mau Anaknya Jadi Anggota DPR
KOMPAS.com Kompas.com- Dahulu, kebanyakan orangtua
menginginkan anaknya menjadi pejabat, salah satunya menjadi anggota
Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, sekarang, keadaannya berbalik. Mayoritas
orangtua tak ingin anaknya menjadi anggota Dewan. Hal itu terungkap
dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dipaparkan oleh
peneliti LSI Rully Akbar, di Kantor LSI di Jakarta, Minggu (18/11/2012).
Survei ini dilakukan 12-15 November 2012, dengan jumlah responden 1.200 orang yang ditentukan dengan multistage random sampling. Adapun, tingkat kesalahannya plus minus 2,9 persen. Bagaimana hasil survei itu?
Sebanyak 56,43 persen responden menyatakan tidak ingin anaknya menjadi anggota Dewan di Pemilu 2014. Hanya 37,62 persen orangtua yang ingin anaknya duduk di parlemen dan 5,95 persen menjawab tidak tahu.
Angka itu hampir sama ketika ditanya apakah responden ingin menjadi anggota Dewan di Pemilu 2014. Sebanyak 54,92 persen responden tidak ingin menjadi anggota Dewan. Hanya 38,37 persen yang ingin menjadi anggota Dewan dan 6,71 persen menjawab tidak tahu.
Rully menambahkan, angka itu berbeda dibanding hasil survei tahun 2008. Saat itu, mayoritas responden atau 59,22 persen ingin anaknya menjadi anggota Dewan. Hanya 31,32 persen yang menjawab tidak ingin dan 9,46 peren tidak menjawab.
"Ada peningkatan 25 persen publik yang tidak ingin keturunan mereka jadi anggota DPR. Anggota Dewan tidak lagi jadi primadona orangtua," kata Rully.
Mengapa hal bisa terjadi? Dikatakan Rully, maraknya kasus korupsi yang menjerat anggota Dewan membuat makin pudarnya keinginan publik menjadi anggota Dewan. Selain itu, semakin banyak anggota Dewan yang terlibat kasus amoral seperti perselingkuhan hingga indisipliner seperti tidur saat rapat maupun bolos.
Apakah Anda ingin keturunan Anda menjadi anggota Dewan?
Survei ini dilakukan 12-15 November 2012, dengan jumlah responden 1.200 orang yang ditentukan dengan multistage random sampling. Adapun, tingkat kesalahannya plus minus 2,9 persen. Bagaimana hasil survei itu?
Sebanyak 56,43 persen responden menyatakan tidak ingin anaknya menjadi anggota Dewan di Pemilu 2014. Hanya 37,62 persen orangtua yang ingin anaknya duduk di parlemen dan 5,95 persen menjawab tidak tahu.
Angka itu hampir sama ketika ditanya apakah responden ingin menjadi anggota Dewan di Pemilu 2014. Sebanyak 54,92 persen responden tidak ingin menjadi anggota Dewan. Hanya 38,37 persen yang ingin menjadi anggota Dewan dan 6,71 persen menjawab tidak tahu.
Rully menambahkan, angka itu berbeda dibanding hasil survei tahun 2008. Saat itu, mayoritas responden atau 59,22 persen ingin anaknya menjadi anggota Dewan. Hanya 31,32 persen yang menjawab tidak ingin dan 9,46 peren tidak menjawab.
"Ada peningkatan 25 persen publik yang tidak ingin keturunan mereka jadi anggota DPR. Anggota Dewan tidak lagi jadi primadona orangtua," kata Rully.
Mengapa hal bisa terjadi? Dikatakan Rully, maraknya kasus korupsi yang menjerat anggota Dewan membuat makin pudarnya keinginan publik menjadi anggota Dewan. Selain itu, semakin banyak anggota Dewan yang terlibat kasus amoral seperti perselingkuhan hingga indisipliner seperti tidur saat rapat maupun bolos.
Apakah Anda ingin keturunan Anda menjadi anggota Dewan?
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary
Polisi tengarai jaringan narkoba lebih besar di Riau
Pekanbaru (ANTARA
News) - Kepala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Riau, Kombes (Pol) Adang
Ginanjar memastikan di wilayahnya masih ada jaringan pengedar narkoba)
yang lebih besar dari sekadar sindikat penyiksa Briptu Joko.
"Secara pasti memang belum terungkap. Namun yang jelas ada jaringan narkoba yang lebih besar lagi dibandingkan dengan kasus yang kami tangani saat ini," kata Adang, Minggu.
Menurutnya, terungkapnya kasus sindikat peredaran narkoba pada kasus penganiayaan atau percobaan pembunuhan terhadap Briptu Joko beberapa waktu lalu belum sepenuhnya tuntas.
"Kami yakin, di balik ini semua masih ada sindikat lainnya yang tentunya lebih besar jaringannya. Tentunya kami akan selidiki," kata dia.
Adang mengatakan, jaringan sindikat pengedar narkoba di wilayahnya sangat teselubung dan terorganisir rapi.
"Tapi sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga. Tinggal menunggu waktu saja. Kasus Briptu Joko menjadi contohnya," katanya.
Kapolresta menyatakan akan berupaya keras mengungkap sejumlah sindikat pengedar narkoba di Riau khususnya di Pekanbaru, salah satunya dengan merazia lokasi-lokasi yang dicurigai sarang peredaran barang haram itu.
"Seperti diskotik, dan lainnya. Termasuk juka kamar hotel-hotel baik kelas melati maupun hotel berbintang," katanya.
Jangan sampai, lanjut dia, narkoba justru memperbudak oknum aparat. "Harus sebaliknya, aparat harus memberantas yang namanya narkoba," katanya.
(KR-FZR/Z002)
"Secara pasti memang belum terungkap. Namun yang jelas ada jaringan narkoba yang lebih besar lagi dibandingkan dengan kasus yang kami tangani saat ini," kata Adang, Minggu.
Menurutnya, terungkapnya kasus sindikat peredaran narkoba pada kasus penganiayaan atau percobaan pembunuhan terhadap Briptu Joko beberapa waktu lalu belum sepenuhnya tuntas.
"Kami yakin, di balik ini semua masih ada sindikat lainnya yang tentunya lebih besar jaringannya. Tentunya kami akan selidiki," kata dia.
Adang mengatakan, jaringan sindikat pengedar narkoba di wilayahnya sangat teselubung dan terorganisir rapi.
"Tapi sepandai-pandainya tupai meloncat, pasti akan jatuh juga. Tinggal menunggu waktu saja. Kasus Briptu Joko menjadi contohnya," katanya.
Kapolresta menyatakan akan berupaya keras mengungkap sejumlah sindikat pengedar narkoba di Riau khususnya di Pekanbaru, salah satunya dengan merazia lokasi-lokasi yang dicurigai sarang peredaran barang haram itu.
"Seperti diskotik, dan lainnya. Termasuk juka kamar hotel-hotel baik kelas melati maupun hotel berbintang," katanya.
Jangan sampai, lanjut dia, narkoba justru memperbudak oknum aparat. "Harus sebaliknya, aparat harus memberantas yang namanya narkoba," katanya.
(KR-FZR/Z002)
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com
Bibit: Polisi Main-main dengan Kasus Novel Baswedan
Irjen Pol Bibit Samad Rianto |
"Apa yang dilakukan polisi kepada Novel main-main. Kalau dia bersalah selesaikan pada waktu itu. Kenapa dipersoalkan dan dicari kesalahan orang," ujar Bibit.
Hal tersebut disampaikan usai menghadiri acara diskusi LPHSN (Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional) di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (18/11/2012).
Menurut Bibit, Novel adalah penyidik yang baik dan berintegritas. Karena itu, dia menyayangkan ada upaya kriminalisasi tersebut.
Sementara soal beberapa penyidik dan ajudan pimpinan KPK yang mundur, Bibit menilai itu hal biasa. Khusus untuk ajudan, memang tidak bisa lama-lama menjabat.
"Di masa saya sudah mau kita ganti karena terlalu lama juga tidak bagus," ujar Bibit.
Polisi sudah membantah adaya rekayasa dalam kasus Novel. Polisi berkilah ada desakan dari keluarga korban pencuri burung walet yang ditembak Polsek Bengkulu.
(fiq/mad)
Sopir Nyambi Jadi Kurir Sabu & Inek Ditangkap di Lampung Utara
Lampung, - Belum sempat bertransaksi inek dan sabu,
seorang pemuda, Yatman (36), lebih dahulu ditengkap oleh Satuan Narkoba
Polres Lampung Utara. Yatman adalah kurir yang mengantar narkoba kepada
pembeli.
Pemuda yang juga berprofesi sebagai seorang sopir travel ini ditangkap di di Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Sabtu (17/11/2012) malam.
Kasat Narkoba Polres Lampung Utara AKP Jhon Kenedy Yatman mengatakan Yatman hendak mengantarkan kiriman inek dan sabu kepada seorang pemesan. Namun, belum sampai ke tempat tujuan, dia sudah lebih dahulu ditangkap polisi.
“Kami mendapat informasi bahwa akan ada transaksi narkoba. Tersangka kami tangkap dalam perjalanan menuju tempat transaksi,” kata AKP Jhon kepada detikcom, Minggu (18/11/2012).
Dari Yatman, polisi menyita barang bukti berupa sembilan butir inek dan dua gram sabu-sabu. Pemuda warga Desa Karang Rejo, Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara itu menyimpan inek dan sabu dalam kotak rokok. Tersangka pun langsung dibawa ke Polres Lampung Utara.
Menurut Jhon, tersangka mengaku sebagai kurir yang hanya mengantarkan narkoba ke pembeli. Polisi pun masih memburu pelaku lain yang diduga menjadi bandar penyuplai inek dan sabu di Lampung Utara. Tersangka akan dijerat UU Narkotika dengan hukuman minimal 4 tahun penjara.
(mpr/mpr)
Pemuda yang juga berprofesi sebagai seorang sopir travel ini ditangkap di di Bunga Mayang, Kabupaten Lampung Utara, Sabtu (17/11/2012) malam.
Kasat Narkoba Polres Lampung Utara AKP Jhon Kenedy Yatman mengatakan Yatman hendak mengantarkan kiriman inek dan sabu kepada seorang pemesan. Namun, belum sampai ke tempat tujuan, dia sudah lebih dahulu ditangkap polisi.
“Kami mendapat informasi bahwa akan ada transaksi narkoba. Tersangka kami tangkap dalam perjalanan menuju tempat transaksi,” kata AKP Jhon kepada detikcom, Minggu (18/11/2012).
Dari Yatman, polisi menyita barang bukti berupa sembilan butir inek dan dua gram sabu-sabu. Pemuda warga Desa Karang Rejo, Kecamatan Muara Sungkai, Lampung Utara itu menyimpan inek dan sabu dalam kotak rokok. Tersangka pun langsung dibawa ke Polres Lampung Utara.
Menurut Jhon, tersangka mengaku sebagai kurir yang hanya mengantarkan narkoba ke pembeli. Polisi pun masih memburu pelaku lain yang diduga menjadi bandar penyuplai inek dan sabu di Lampung Utara. Tersangka akan dijerat UU Narkotika dengan hukuman minimal 4 tahun penjara.
(mpr/mpr)
Dilaporkan Pukuli Anak Buah, Kapolsek Belinyu Babel: Silakan, Saya Siap
Briptu Jumadi saat melapor ke Polda Babel (foto: aulia bakti/detikcom) |
Pangkalpinang - Kapolsek Belinyu Kompol Muslim Nanggala dilaporkan anak buahnya, Briptu Jumadi, ke Polda Bangka Belitung (Babel). Jumadi mengaku dipukuli tanpa sebab jelas. Kapolsek siap menanggapi laporan itu.
"Silakan saja. Biar Polda yang menindaklanjuti," kata Muslim saat dihubungi detikcom, Minggu (18/11/2012) malam.
Muslim mengaku menyerahkan sepenuhnya masalah tersebut ke Polda. Dia menyatakan siap dengan saksi dan bukti bahwa Jumadi melakukan pelanggaran.
"Soal (pemukulan) itu, tanya ke Humas. Saya tidak mau komentar," katanya.
Briptu Jumadi mengaku dipukuli atasannya di Mapolsek pada Jumat (16/11/2012). Dia tidak tahu masalahnya. Saat itu, dia dipanggil menghadap, lalu dipukuli dengan helm, kayu, dan batu bata, karena dinilai tidak taat pimpinan dan melanggar aturan. Akibatnya, Jumadi menderita luka serius dan terpaksa dirawat di RS.
Karena tidak terima, Jumadi melaporkan masalah itu ke Polda, Minggu (18/11/2012). Laporannya diterima petugas piket SPK, Ipda Hutaehan. Menurut Hutahean, laporan tersebut langsung diteruskan ke Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda.
(try/mpr)
Tabrak Pemotor, Truk Pengangkut Tanah Dibakar Massa - detikNews
Cirebon - Gara-gara menabrak pengendara motor, sebuah truk pengangkut tanah dibakar di Desa Cipeujeuh, Kecamatan Lemahabang, Cirebon. Sementara pengendara motor yang berboncengan mengalami luka patah pada dua kakinya.
Truk pengangkut tanah yang masih berpelat nomor profit B 2526 XAU, menabrak motor yang berpelat nomor E 2124 HQ yang dikendarai Muhtar (45) dan anaknya Alvi (12) yang hendak berbelok ke pom bensin.
"Sepertinya truk itu kagok (kikuk), lalu menabrak motor," kata Uus, warga setempat, Minggu (18/11/2012) siang.
Menurut Uus, warga yang berada di sekitar lokasi, beramai-ramai mendatangi truk. Mereka menarik keluar sopir, lalu mendorong truk ke sebuah lapangan yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi.
"Lalu beramai-ramai warga membakar truk," lanjut Uus. Meski sempat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran, bagian depan truk ludes terbakar.
Sopir truk bernama Tarsim (49), warga Desa Kranggan, Kecamatan Galur, Kulon Progo, Yogyakarta, saat ini diamankan di Polsek Astanajapura untuk keperluan penyelidikan. Sementara, dua korban, Muhtar dan anaknya, Alvi dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati Kota Cirebon.
(try/try)
Restoran Diserbu Wisatawan, Lalin Puncak arah Jakarta Tersendat
Bogor - Libur panjang berakhir sudah. Beberapa kawasan
wisata pun sudah mulai 'ditinggalkan' seperti kawasan Puncak. Untuk
mengakhiri kegembiraannya di akhir pekan setelah berlibur di Puncak,
para wisatawan yang hendak pulang ke Jakarta mulai menyerbu restoran.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kabupaten Ajun Komisaris Polisi Edwin Afandi mengatakan, sejak Minggu (18/11/2012) siang ini, mulai terpantau sejumlah titik kepadatan di jalur menuju Jakarta.
"Banyak yang berhenti di restoran sehingga mengakibatkan arus kendaraan menuju Jakarta sedikit tersendat," kata Edwin kepada detikcom, Minggu (18/11/2012).
Edwin menyebutkan, beberapa restoran yang menjadi serbuan seperti Rumah Makan Rindu Alam, Cimory 1 dan 2, Rumah Makan Alam Sari dan lain-lain.
Tidak hanya itu, sejumlah tempat perbelanjaan yang menjual oleh-oleh khas Bogor juga menjadi serbuan pengunjung. Selain itu, pusat perbelanjaan baju seperti factory outlet juga tidak kalah ramainya.
Sementara itu, Edwin melaporkan, kawasan wisata seperti Taman Safari dan Taman Bunga Matahari mulai sepi pengunjung dibanding hari-hari sebelumnya. Meski demikian, dua lokasi objek wisata itu masih dikunjungi wisatawan yang belum puas menghabiskan liburannya.
Selanjutnya, Edwin menyampaikan situasi arus lalu lintas di kawasan Puncak terpantau ramai lancar. Ruas jalur Puncak kini lebih banyak banyak didominasi oleh kendaraan yang mengarah ke Jakarta.
Sampai siang tadi tidak ada kecelakaan lalu lintas di sekitar lokasi. Masyarakat pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dalam berkendara.
Detiknews.com
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Kabupaten Ajun Komisaris Polisi Edwin Afandi mengatakan, sejak Minggu (18/11/2012) siang ini, mulai terpantau sejumlah titik kepadatan di jalur menuju Jakarta.
"Banyak yang berhenti di restoran sehingga mengakibatkan arus kendaraan menuju Jakarta sedikit tersendat," kata Edwin kepada detikcom, Minggu (18/11/2012).
Edwin menyebutkan, beberapa restoran yang menjadi serbuan seperti Rumah Makan Rindu Alam, Cimory 1 dan 2, Rumah Makan Alam Sari dan lain-lain.
Tidak hanya itu, sejumlah tempat perbelanjaan yang menjual oleh-oleh khas Bogor juga menjadi serbuan pengunjung. Selain itu, pusat perbelanjaan baju seperti factory outlet juga tidak kalah ramainya.
Sementara itu, Edwin melaporkan, kawasan wisata seperti Taman Safari dan Taman Bunga Matahari mulai sepi pengunjung dibanding hari-hari sebelumnya. Meski demikian, dua lokasi objek wisata itu masih dikunjungi wisatawan yang belum puas menghabiskan liburannya.
Selanjutnya, Edwin menyampaikan situasi arus lalu lintas di kawasan Puncak terpantau ramai lancar. Ruas jalur Puncak kini lebih banyak banyak didominasi oleh kendaraan yang mengarah ke Jakarta.
Sampai siang tadi tidak ada kecelakaan lalu lintas di sekitar lokasi. Masyarakat pengguna jalan diimbau untuk tetap berhati-hati dalam berkendara.
Detiknews.com
4 Polisi & 1 Mahasiswa di Makassar Ditangkap karena Diduga Berpesta Sabu
Makassar - Sebanyak empat anggota polisi dan seorang
mahasiswa digerebek di sebuah perumahan di Makassar, Sulawesi Selatan,
karena diduga berpesta sabu. Di lokasi polisi menemukan alat isap sabu
dan pistol softgun.
Tim Satuan Narkoba Polrestabes Makassar mendatangi lokasi, kompleks Villa Mutiara III/18, Kec. Biringkanaya, Makassar, sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu (18/11/2012). Di sana, mereka mendapati Briptu RU, Briptu AW, Briptu AH dan Briptu BU, dan seorang mahasiswa pascasarjana berinisial HER.
"Keempat anggota polisi dan seorang mahasiswa tersebut diduga telah berpesta sabu di kompleks perumahan Villa Mutiara. Dari hasil penangkapan, diamankan 2 korek gas, 1 pipet alat isap sabu, 1 sumbu dan sendok kecil yang dibuat dari pipet sedotan. Selain itu, sebuah pistol softgun dan beberapa ponsel ikut diamankan, " ujar Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi saat dihubungi detikcom.
Endi menambahkan, meski tidak ditemukan barang bukti sabu, keempat oknum anggota polisi tersebut harus menjalani pemeriksaan urine di Satuan Narkoba Polrestabes Makassar. Selanjutnya, mereka akan diperiksa secara intensif oleh Propam Polrestabes Makassar.
Tiga dari empat polisi tersebut merupakan anggota Pam Obvit Polda Sulsel, yakni Briptu SU, Briptu AH dan Briptu BU. Sedangkan satunya polisi lainnya, Briptu AW merupakan anggota Propam Polda Sulsel.
Keterlibatan oknum polisi dalam kasus narkoba bukan pertama kali terjadi di Makassar. Sebelumnya, pada 28 September 2012, Brigadir SD, anggota Polsek Tallo, diamankan karena membawa 10 gram sabu di Rumah Tahanan Klas I Makassar.
Sebelumnya itu, pada 8 Agustus 2012, AKP Aulia Nasution, mantan Kasat Narkoba Polres Sidrap juga diamankan oleh BNNP Sulsel dan Direktorat Narkoba Polda Sulsel karena terlibat dalam sindikat pengedar narkoba di Sulsel.
(mna/try)
Detiknews.com
Tim Satuan Narkoba Polrestabes Makassar mendatangi lokasi, kompleks Villa Mutiara III/18, Kec. Biringkanaya, Makassar, sekitar pukul 01.00 WITA, Minggu (18/11/2012). Di sana, mereka mendapati Briptu RU, Briptu AW, Briptu AH dan Briptu BU, dan seorang mahasiswa pascasarjana berinisial HER.
"Keempat anggota polisi dan seorang mahasiswa tersebut diduga telah berpesta sabu di kompleks perumahan Villa Mutiara. Dari hasil penangkapan, diamankan 2 korek gas, 1 pipet alat isap sabu, 1 sumbu dan sendok kecil yang dibuat dari pipet sedotan. Selain itu, sebuah pistol softgun dan beberapa ponsel ikut diamankan, " ujar Kabid Humas Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi saat dihubungi detikcom.
Endi menambahkan, meski tidak ditemukan barang bukti sabu, keempat oknum anggota polisi tersebut harus menjalani pemeriksaan urine di Satuan Narkoba Polrestabes Makassar. Selanjutnya, mereka akan diperiksa secara intensif oleh Propam Polrestabes Makassar.
Tiga dari empat polisi tersebut merupakan anggota Pam Obvit Polda Sulsel, yakni Briptu SU, Briptu AH dan Briptu BU. Sedangkan satunya polisi lainnya, Briptu AW merupakan anggota Propam Polda Sulsel.
Keterlibatan oknum polisi dalam kasus narkoba bukan pertama kali terjadi di Makassar. Sebelumnya, pada 28 September 2012, Brigadir SD, anggota Polsek Tallo, diamankan karena membawa 10 gram sabu di Rumah Tahanan Klas I Makassar.
Sebelumnya itu, pada 8 Agustus 2012, AKP Aulia Nasution, mantan Kasat Narkoba Polres Sidrap juga diamankan oleh BNNP Sulsel dan Direktorat Narkoba Polda Sulsel karena terlibat dalam sindikat pengedar narkoba di Sulsel.
(mna/try)
Detiknews.com
Senin, 26 Maret 2012
KENAIKAN BBM: Polres Tasikmalaya jaga 38 SPBU
AKBP IRMAN SUGEMA, Kapolres Tasikmalaya
TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com): Kepolisian Kota dan Kabupaten Tasikmalaya siap mengamankan SPBE dan SPBU mengantisipasi ekses kenaikkan BBM. Di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 38 SPBU dan 6 SPBE.
Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Irman Sugema dalam rapat koordinasi dengan pengusaha SPBU dan SPBE bersama PT Pertamina di Hotel Crown tadi siang mengatakan antisipasi pengamanan jelang kenaikan BBM tersebut akan mengerahkan 650 personel. Direncanakan, setiap SPBU dijaga empat personel kepolisian.
“Penjagaan dilakukan 1 kali 24 jam. Pengamanan pertama untuk menghindari penimbunan BBM oleh pengusaha. Kedua mencegah terjadinya pembelian BBM yang tidak wajar. Misalnya menggunakan drum atau jerigen,” terang Irman.
Selain itu, kepolisian juga akan mengecek premium mulai saat masuk tangki hingga distribusi ke SPBU. Hal itu untuk menjaga agar tidak ada tangki yang “kencing” di jalan.
“Kami juga mengmbau agar Pertamina menyiapkan armada distribusi tambahan BBM pada saat kenaikan untuk mencegah kekacauan pada pukul 00.00,” katanya.
Sales Representatif PT Pertamina Depo Priangan Timur, Arief Ibadi Subroto mengatakan kenaikan BBM 1 April itu, yakni dari harga Rp4.500 per liter menjadi Rp6.000 per liter.
Terkait pelayanan terhadap pembeli menggunakan jerigen, Arief mengatakan cukup dilematis. Sebab Pertamina sebenarnya masih melayani pembeli dengan jerigen karena mereka para pengecer BBM, merupakan pengusaha mikro.
“Sesuai Kepres Nomor 09/2006 dan Kepres No15/2012, mereka bisa dilayani asal harus ada surat resmi dari Pertamina,” kata Arief.(k55/yri)
TASIKMALAYA (bisnis-jabar.com): Kepolisian Kota dan Kabupaten Tasikmalaya siap mengamankan SPBE dan SPBU mengantisipasi ekses kenaikkan BBM. Di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 38 SPBU dan 6 SPBE.
Kepala Polres Tasikmalaya AKBP Irman Sugema dalam rapat koordinasi dengan pengusaha SPBU dan SPBE bersama PT Pertamina di Hotel Crown tadi siang mengatakan antisipasi pengamanan jelang kenaikan BBM tersebut akan mengerahkan 650 personel. Direncanakan, setiap SPBU dijaga empat personel kepolisian.
“Penjagaan dilakukan 1 kali 24 jam. Pengamanan pertama untuk menghindari penimbunan BBM oleh pengusaha. Kedua mencegah terjadinya pembelian BBM yang tidak wajar. Misalnya menggunakan drum atau jerigen,” terang Irman.
Selain itu, kepolisian juga akan mengecek premium mulai saat masuk tangki hingga distribusi ke SPBU. Hal itu untuk menjaga agar tidak ada tangki yang “kencing” di jalan.
“Kami juga mengmbau agar Pertamina menyiapkan armada distribusi tambahan BBM pada saat kenaikan untuk mencegah kekacauan pada pukul 00.00,” katanya.
Sales Representatif PT Pertamina Depo Priangan Timur, Arief Ibadi Subroto mengatakan kenaikan BBM 1 April itu, yakni dari harga Rp4.500 per liter menjadi Rp6.000 per liter.
Terkait pelayanan terhadap pembeli menggunakan jerigen, Arief mengatakan cukup dilematis. Sebab Pertamina sebenarnya masih melayani pembeli dengan jerigen karena mereka para pengecer BBM, merupakan pengusaha mikro.
“Sesuai Kepres Nomor 09/2006 dan Kepres No15/2012, mereka bisa dilayani asal harus ada surat resmi dari Pertamina,” kata Arief.(k55/yri)
Minggu, 25 Maret 2012
Sitipol Polres Tasikmalaya
Sitipol
dipimpin oleh Kasi TI Pol dan bertanggung jawab kepada Kapolres dan
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di bawah kendali Wakapolres.
Sitipol
bertugas menyelenggarakan pelayanan teknologi komunikasi dan informasi,
meliputi kegiatan komunikasi kepolisian, pengumpulan dan pengolahan
serta penyajian data, termasuk informasi kriminal dan pelayanan
multimedia.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sitipol menyelenggarakan fungsi:
- Pemeliharaan jaringan komunikasi kepolisian dan data, serta pelayanan telekomunikasi;
- Penyelenggaraan sistem informasi kriminal, yang meliputi penyiapan dan penyajian data dan statistik kriminal; dan
- Penyelenggaraan koordinasi dalam penggunaan teknologi komunikasi & informasi dengan satuan fungsi di lingkungan Polres.
Sitipol dalam melaksanakan tugas dibantu oleh:
- Subseksi Teknologi Komunikasi (Subsitekkom), yang bertugas melaksanakan pemeli-haraan jaringan komunikasi kepolisian dan data, serta pelayanan telekomunikasi; dan
- Subseksi Teknologi Informasi (Subsitekinfo), yang bertugas menyelenggarakan sistem informasi meliputi pengumpulan dan pengolahan data Polres serta sistem informasi kriminal.
Langganan:
Postingan (Atom)